Alkena
A. PENGERTIAN
ALKENA
Alkena ialah suatu hidrokarbon yang mengandung suatu ikatan
rangkap dua antara dua atom C yang berurutan. Kadang-kadang alkena disebut
olefin, dari kata olefiant gas (gas yang membentuk minyak), suatu nama lain
untuk etilena (CH2=CH2). Alkena disebut juga hidrokarbon tidak jenuh karena
tidak mempunyai jumlah maksimum atom yang datap ditampung oleh setiap atom
karbon. Alkena mempunyai ikatan sigma dan ikatan phi antara dua atom karbon
yang berhadapan.
Ikatan rangkap karbon-karbon
merupakan gugus fungsional yang banyak terdapat dalam produk-produk alam dan
pada umumnya ikatan rangkap ini akan bergabung dengan gugus fungsional yang
lain. Selain itu alkena juga banyak ditemukan dalam komponen-komponen minyak bumi.
Dalam system IUPAC, rantai lurus alkena diberi
nama sesuai dengan alkana dengan mengganti akhiran –ana menjadi –ena.
CH2=CH2 CH3CH=CH2
Etana propena
Alkena yang paling sederhana adalah etena atau etilena (C2H4) Senyawa
aromatik seringkali juga digambarkan seperti alkena
siklik, tapi struktur dan ciri-ciri mereka berbeda sehingga tidak dianggap
sebagai alkena.
1. Rumus molekul
Alkena adalah sebuah kelompok
hidrokarbon (senyawa-senyawa yang hanya mengandung hidrogen dan karbon) yang
mengandung ikatan karbon-karbon rangkap (C=C). Dua alkena yang pertama adalah:
etena
|
C2H4
|
propena
|
C3H6
|
Anda bisa menentukan rumus molekul
dari alkena manapun dengan menggunakan rumus umum: CnH2n
Contoh di atas dibatasi pada dua
alkena yang pertama, karena setelah kedua alkena ini (etena dan propena)
terdapat isomer-isomer yang mempengaruhi penamaan.
2.
Isomer
dalam Alkena:
1) Isomer
Bangun
Semua alkena yang memiliki 4 atau lebih atom
karbon memiliki isomeri bangun. Ini berarti bahwa ada dua atau lebih rumus
bangun yang bisa dibuat untuk masing-masing rumus molekul.
Sebagai contoh, untuk C4H8,
tidak terlalu sulit untuk menggambarkan ketiga isomer bangunnya, sebagaimana
ditunjukkan oleh gambar berikut:
2) Isomeri
Geometris (cis-trans)
Ikatan karbon-karbon rangkap (C=C) tidak
memungkinkan adanyarotasi dalam struktur. Ini berarti bahwa gugus-gugus CH3
pada kedua ujung molekul bisa dikunci pada posisinya baik pada salah satu sisi
molekul atau pada dua sisi yang berlawanan.
Apabila gugus-gugus berada pada satu sisi
disebut sebagai cis2-butena dan apabila gugus-gugus berada pada dua sisi yang
berlawanan disebut trans2-butena.
3. Reaksi-reaksi alkena
Seperti halnya hidrokarbon-hidrokarbon yang lain, alkena
akan terbakar di udara atau oksigen, tetapi reaksi-reaksi ini tidak penting.
Alkena cukup berharga untuk dihabiskan dengan reaksi-reaksi ini.
Reaksi-reaksi penting yang terjadi semuanya berpusat di
sekitar ikatan rangkap. Biasanya, ikatan pi terputus dan elektron-elektron dari
ikatan ini digunakan untuk menggabungkan dua atom karbon dengan yang lainnya.
Alkena mengalami reaksi adisi.
Sebagai
contoh, dengan menggunakan sebua molekul umum X-Y . . .
Elektron-elektron yang agak terekspos dalam ikatan pi akan
terbuka bagi serangan sesuatu yang membawa muatan positif. Elektron ini disebut
sebagai elektrofil. Terdapat banyak contoh tentang jenis elektron
ini dalam pembahasan tentang alkena
B.
TATA NAMA ALKENA
Tata nama alkena menurut IUPAC
adalah sebagai berikut:
1.
Tentukan rantai induk, yaitu rantai karbon terpanjang dari ujung satu ke ujung
yang lain yang melewati ikatan rangkap, berilah nama alkena sesuai jumlah atom
C pada rantai induk.
2.
Penomoran. Penomoran dimulai dari ujung rantai induk yang terdekat dengan
rangkap.
3.
Jika terdapat cabang berilah nama cabang dengan alkil sesuai jumlah atom C
cabang tersebut. Jika terdapat lebih dari satu cabang, aturan penamaan sesuai
dengan aturan pada tatanama alkana.
4. Urutan penamaan: nomor
cabang-nama cabang-nomor rangkap-rantai induk
Contoh:
3-metil-1-butena
(benar) 2-metil-3-butena (salah)
C. SIFAT
ALKENA
·
Sifat-sifat fisik alkena
1.
Titik Didih
Masing-masing
alkena memiliki titik didih yang sedikit lebih rendah dibanding titik didih
alkana yang sama jumlah atom karbonnya. Etena, propena dan butena berwujud gas
pada suhu kamar, selainnya adalah cairan.
C1 sampai C4 pada suhu kamar berbentuk gas
C5 ke atas pada suhu kamar berbentuk cair
Satu-satunya
gaya tarik yang terlibat dalam ikatan alkena adalah gaya dispersi Van der
Waals, dan gaya-gaya ini tergantung pada bentuk molekul dan jumlah elektron
yang dikandungnya. Gaya Van der Waals adalah gaya antar molekul pada senyawa
kovelen. Untuk gaya Van der Waals pada alkena yang bersifat non-polar disebut
gala London (dipil sesaat). Makin besar Mr senyawa alkena, gaya Van del Waals
makin kuat, sehingga titik didih (TD) makin tinggi. Masing-masing
alkena memiliki 2 lebih sedikit elektron dibanding alkana yang sama jumlah atom
karbonnya.
2.
Kelarutan
Alkena hampir
tidak dapat larut dalam air, tapi larut dalam pelarut-pelarut organik, seperti
lemak dan minyak.
·
Kereaktifan Kimiawi
1.
Ikatan dalam alkena
Sifat-sifat
ikatan kimia dalam senyawa etena yang mengandung ikatan karbon rangkap dua
(C=C) berlaku pada ikatan C=C dalam alkena yang lebih kompleks.
Etena digambarkan sebagai berikut:
Ikatan rangkap
antara atom karbon adalah dua pasang elektron bersama. Salah satu dari pasangan
elektron dipegang pada sebuah garis lurus antara dua inti karbon, tapi pasangan
lainnya dipegang dalam sebuah orbital molekul di atas dan di bawah bidang
molekul. Orbital molekul adalah sebuah ruang dalam molekul dimana terdapat
kemungkinan besar untuk menemukan sepasang elektron tertentu.
Pada gambar di
atas, garis antara kedua atom karbon menunjukkan sebuah ikatan normal -
pasangan elektron bersama terletak dalam sebuah orbital molekul pada garis antara
dua inti. Ikatan ini disebut ikatan sigma.
Pasangan
elektron yang lain ditemukan di suatu tempat dalam bagian berarsir di atas atau
di bawah bidang molekul. Ikatan ini disebut ikatan pi. Elektron-elektron dalam
ikatan pi bebas berpindah kemanapun dalam daerah berarsir ini dan bisa
berpindah bebas dari belahan yang satu ke belahan yang lain.
Elektron pi
tidak sepenuhnya dikendalikan oleh inti karbon seperti pada elektron dalam
ikatan sigma, dan karena elektron pi terletak di atas dan di bawah daerah
kosong dari molekul, maka elektron-elektron ini relatif terbuka untuk diserang
oleh partikel lain.
D. PEMBUATAN
ALKENA
1) Reaksi
Alkil Halida
Reaksi ini merupakan reaksi E2 (reaksi
biomolekuler). Reaksi eliminasi terhadap alkyl halide dengan memanaskan alkil
halida dengan KOH atau NaOCH2CH3 dalam etanol.
CH3CH2OH
panas
2) Dehalogenasi
Vicinil dihalida
Vicinal dihalida adalah suatu
alkyl halide yang mempunyai 2 atom halogen yang terikat pada molekul atom
karbon yang berbatasan. Reaksi ini juga merupakan reaksi bimolekuler (E2)
antara alkyl halide sekunder dalam basa kuat.
aceton
Cl Cl
Vicinal
dihalida
3) Reaksi
dengan ilid phosponium (reaksi wittig)
Alkena dapat disintesis dari aldehid atau keton
menggunakan ilid phosponium. Ilid adalah golongan senyawa karbanionid dimana
muatan negative (-) dimantapkan oleh sebuah heteroatom yang berdampingan dan
bermuatan (+). Mekanisme reaksi ini adalah:
v Substitusi
nukleofilik (SN2) dari alkyl halide dengan phospin tersier seperti
tripenilpospin (nuklepfil kuat, suatu basa lemah).
v Perlakuan
dengan basa kuat seperti n-butillitium (CH3CH2CH2CH2Li), yaitu suatu reaksi
dimana produk antara dari posponium mengeliminasi proton dari ilid Metil
halida, alkil halida primer, alkyl halide sekunder dapat digunakan dalam reaksi
wittig ini.
R R’ R R’
Aldehid atau Keton Ylid Phosponium Alkena Tripenilpospin oksida
4) Dehidrasi
alkohol
Alkena dapat diperoleh dari
dehidrasi alcohol, yaitu suatu reaksi penghilangan air. Alcohol primer,
sekunder, maupun tersier dapat dilakukan dehidrasi sehingga menghasilkan
alkena. Dihidrasi silakukan dengan adanya asam sulfat maupun asam kuat lainnya.
Dehidrasi alcohol sekunder dan alcohol tersier mengikuti reaksi E1
600
t-butil alkohol metal propena
(isobutilena)
1000
2 propanol
propena (propilena)
1800
etanol etena
(etilena)
5) Hidrogenasi
Alkuna
Hidrogenasi alkuna merupakan reduksi ikatan phi
dan adisi atom terhadapmolekul. Ada 2 kemungkinan adisi atom tersebut yaitu:
adisi sin (cis) dan anti (trans). Jika atom ditambahkan pada sisi yang sama
daro molekul, adisi tersebut disebut dengan adisi sin. Sedangkan apabila adisi
ditambahkan pada sisi yang berlawanan, maka terjadi adisi anti.
Adisi sin:
H
H
Adisi anti/
trans:
CH3 H
NH4Cl
H CH3
E. REAKSI-REAKSI PADA ALKENA
1.
Reaksi adisi
Reaksi-reaksi penting yang terjadi semuanya berpusat di
sekitar ikatan rangkap. Biasanya, ikatan pi terputus dan elektron-elektron dari
ikatan ini digunakan untuk menggabungkan dua atom karbon dengan yang lainnya.
Alkena mengalami reaksi adisi.
Sebagai contoh, dengan menggunakan sebua molekul umum X-Y
Elektron-elektron yang agak terekspos dalam ikatan pi akan terbuka
bagi serangan sesuatu yang membawa muatan positif. Elektron ini disebut sebagai
elektrofil.
Beberapa jenis reaksi adisi yaitu:
·
Adisi hidrogen dan Halogen (
Hidrogenasi and Halogenasi )
Ikatan
pi dari alkena akan terpecah dari masing-masing pasangan elektonnya akan
membentuk ikatan sigma yang baru ( atom karbon sp2 akan
terhibridisasi membentuk atom karbon sp3 ).
Hidrogenasi alkena dengna katalis akan menghasilkan
alakana
Reaksi Hidrogenasi adalah sebagai berikut:
CH3CH = CH2 + H2
CH3CH2CH3
Halogenasi alkena akan menghasilkann dihaloalkana
Reaksi Halogenasi adalah sebagai berikut:
X
Penambahan brom
pada senyawa berikatan rangkap dilakukan sebgai salah satu identifikasi adanya
ikatan rangkap. Reaksi dilakukan dengan menggunakan larutan bromin pada CCl4.
Adanya ikatan rangkap ditujukkan dengan hilangnya warna coklat dari brom.
Proses reaksinya adalah sebagai berikut:
2-butena
coklat Br (tidak berwarna)
·
Adisi Halida Hidrogen
(Hidrohalegenasi)
Hidrogen halida akan ditambahkan pada ikatan pi alkena membentuk
alkil halida. Reaksi ini merupakan adisi elektrofilik.
Reaksi Adisi Halida Hidrogen adalah sebagai berikut:
CH2
= CH2 + HX
→ CH3CH2X
Etilena etil halida
Jika suatu alkena adalah alken asimetris (gugus terikat pada dua
karbon sp3 yang berbeda), maka kemungkinan akan terbentuk 2 produk
yang berbeda dengan adanya adisi HX.
CH3CH ≠ CHCH3 CH3CH ≠ CH2
Alkena simetris
Alkens asimetris
2-butena 2-klorobutena
Alkena asimetris :
Sebagai contoh, pada propena terdapat satu hidrogen dan sebuah gugus metil pada salah satu ujung, tetapi terdapat dua atom hidrogen pada ujung yang lain dari ikatan rangkap.
Selama adisi sebuah molekul HX pada propena, pada dasarnya salah satu dari kedua reaksi berikut ini bisa terjadi:
atau reaksi berikut:
Reaksi mana yang akan terjadi tergantung cara mengadisi HX ke ikatan rangkap.
Markonikov mengemukakan suatu teori untuk mengetahui pada rantai
karbon yang mana atom H akan terikat. Menurut Markonikov, dalam adisi HX pada
alkena asimetris, H+ dari HX akan menyerang ikatan rangkap karbon
yang mempunyai jumlah atom H terbanyak. Dengan aturan Markonikov tersebut, maka
produk yang akan terbentuk dapat diprediksi, seperti pada contoh berikut ini
2-kloropropana
CH3
Cl
Adisi asam halogen dapat mengikuti aturan Markonikov apabila berada
dalam kondisi tanpa adanya peroksida dan berlangsung.
·
Hidrobrominasi Alkena
Adisi hidrogen halida menggunakan HBr dan adanya peroksida (ROOR)
disebut hidrobrominasi dan adisi yang terjadi adalah adisi anti Markonikov. Hal
ini disebabkan oleh terbentuknya radiakl Br+ dari HBr. Ion Br+
ini akan menyerang ikatan rangkap atom karbon yang mempunyai jumlah atom H
terbanyak dan membentuk radikal bebas yang stabil.
Mekanisme reaksinya adalah sebagai berikut:
1.
R−O−O−R
2 R−O
2.
R−O + H−Br
→ R−O−H + Br
3.
CH3CH = CH2 + Br
→ CH3 CH CH2
Br
4.
CH3 CH
CH2 + HBr
→ CH3 CH2 CH2 +
Br+
Br
Br
·
Adisi H2SO4
dan H2O
Adisi asam sulfat pada alkena akan menghasilkan alkil hidrogen
sulfat, yang selanjutnya akan digunakan dalam sintesis alkohol atau eter
CH3CH = CH2 +
H−OSO3H → CH3CH
− CH3
2-propil hidrogen sulfat
Pada larutan asam kuat (seperti larutan asam sulfat), air
ditambahkan pada ikatan rangkap untuk menghasilkan alkohol. Reaksi ini disebut
hidrosi alkena.
CH3CH = CH2 + H2O
CH3CH − CH3
Propena 2-propanol (60%)
·
Hidrasi menggunakan Merkuri
asetat
Reaksi merkuri asetat Hg(O2CCH3)2
dan air pada alkena disebut oksimerkurasi. Produk oksimerkurasi biasanya
direduksi dengan Natrium borohidrid (NaBH4), suatu rangkaian reaksi
yang disebut demerkurasi. Reaksi ini terdiri dari 2 tahap reaksi yaitu adisi
elektrofilik dari +HgO2OCH4 diikuti dengan
serangan nukleofil H2O.
Proses reaksi Oksimerkurasi adalah sebagai berikut:
1-pentena HgO2CCH3
Proses reaksi Demerkurasi adalah sebagai berikut:
CH3CH2CH2CHCH2− HgO2CCH3
CH3CH2CH2CHCH3 + Hg
·
Adisi Boran
Diboran (B2H4) adalah gas beracun yang dibuat
dari reaksi Natrium borohidrid dan Boron trifluorida (3 NaBH4 + 4 BF3
→ B2H6 + 3 NaBF4). Pada larutan dietil eter,
diboran terdisosiasi membentuk boran (BH3). Boran akan bereaksi
dengan alkena membentuk organoboran (R2B). Reaksi ini teridri dari 3
langka reaksi. Dalam masing-masing tahap, satu gugus alkil ditambahkan dalam
boran sampai semua atom hidrogen telah digantikan oleh gugus alkil. Reaksi ini
disebut hidroborasi.
Mekanisme reaksinya adalah sebagai berikut:
Tahap 1
CH2 = CH2
+ B – H → CH3
− CH2
Tahap 2
CH2 = CH2
+ CH3CH2BH2 → (CH3CH2)2BH
Tahap 3
CH2 = CH2
+ (CH3CH2)2BH → (CH3CH2)2B Trietil boran
Organoboran
selanjutnya akan dioksidasi menjadi alkohol dengan hidrogen peroksida dalam
larutan basa.
2. Reaksi
Oksidasi
Alkena dapat dioksidasi menjadi berbagai macam
produk, tergantung dari pereaksi yang digunakan. Secara umum, reaksi ikatan,
rangkap karbon – karbon bisa diklasifikasikan menjadi :
1. Oksidasi
ikatan pi tanpa pemecahan ikatan sigma ( ikatan C – C )
Produk reaksi ini bisa berupa 1,2 diol atau epoksida, tergantung
dari pereaksi yang digunakan. Secara umum, reaksi ikatan rangkap karbon-karbon
bisa diklasifikasikan menjadi:
C ═
C
C
– C atau − C – C−
Reaksi
alkena dengan asam peroksikarboksilat (RCO3H atau ArCO3H)
berupa asam peroksibenzoat ( C6H5CO3H ) dan m
– kloroperoksibenzena dalam pelarut CHCl3 atau CCl4 akan
menghasilkan epoksida atau oksiran.
−CH═CH2 + −COOH → −CH–CH + −COH
Stirene Asam Pheniloksiran
(95%) Asam
m-khloroperoksibenzoat (Stiren oksida) m-klorobenzoat
Apabila
sikloalkana direaksikan dengan OsO atau larutan KMnO4 dingin
akan menghasilkan 1,2 diol.
O O
Reaksi
dengan permanganat dingin disebut Baeyer
Test,yaitu reaksi untuk
mengetahui
ada tidaknya ikatan rangkap.Adanya ikatan rangkap ditunjukkan dengan hlangnya
warna ungu dari KMnO4 . Pereaksi yang umum digunakan untuk mengubah
alkena menjadi 1,2 diol dengan yield yang tinggi adalah Osmonium tetraoksida
diikuti dengan reduksi menggunakan pereaksi Na2SO3 atau
NaHSO3.
H
|
H
|
OSO4 Na2SO3 + Os
Sikloheksana O O
OH
Os O OH
O cis –
1,2 - siklopentanadiol
1. Oksidasi
ikatan pi diikuti pemecahan ikatan sigma
Apabila
oksidasi ikatan pi disertai dengan pemecahan ikatan sigma, maka akan dihasilkan keton, asam karboksilat, maupun
aldehid.
Jika
masing – masing karbon alkena tidak terikat dengan atom hidrogen maka oksidasi
akan menghasilkan keton.
H3C CH3 H3C CH3
keton
Reksi
kedua ozonolis adalah oksidasi atau reduksi dari ozonida. Jika ozonida
mengalami reduksi, salah satu karbon tersubstitusi dari alkena akan memebentuk
aldehid. Sebaliknya jika terjadi oksidasi, akan terbentuk asam karboksilat.
Oksidasi:
O O O O
C C
H2O2
H+ CH3COH +
CH3CCH3
H O
CH3 asetaldehid aseton
Membentuk aldehid membentuk keton
Reduksi:
C C
Zn CH3CH
+ CH3CCH3
H O
CH3 H+, H2O asetaldehid aseton
Membentuk aldehid membentuk keton
Sumber:
Anonim, 2009.
fygy.files.wordpress.com/2009/.../z-isi-tugas-ko.d.... Diakses 19 Oktober2012.
Anonim.id.wikipedia.org/wiki/Alkena . Diakses 19 Oktober 2012.
Kita mengetahui bahwa ikatan rangkap antara atom karbon adalah dua pasang elektron bersama. Salah satu dari pasangan elektron dipegang pada sebuah garis lurus antara dua inti karbon, tapi pasangan lainnya dipegang dalam sebuah orbital molekul di atas dan di bawah bidang molekul. Orbital molekul adalah sebuah ruang dalam molekul dimana terdapat kemungkinan besar untuk menemukan sepasang elektron tertentu. Yang menjadi permasahan apakah ada suatu inti karbon yang pasangan elektron yang seluruh pasangan elektonnya dalam sebuah bidang molekul saja ? Jelaskan
BalasHapusdua atom yang akan terikat harus mepunyai kedudukan sedemikian rupa hingga satu orbital yang terisi satu elektron mengalami overlap( tumpang tindih) yang ikatannya harus mempunyai arah spin yang berlawanan, yaitu harus berpasangan.., jadi menurut saya hanya sebuah bidang molekul untk 1 atom yang tranfer/terima elektron
BalasHapus